My Memories

Salam tiga jari !!!!!

Tak terasa waktu telah berlalu generasi berganti generasi tapi hanya satu yang tidak berubah d hatiku ini.dari kecil hatiku ini selalu disuguhi sesuatu yang membuat "everythink is alright"..No problemo !!! or what ever lah...hehe.
MUSIK...ya musik yang selalu menemani aku dr kecil sampai saat ini tidak pernah berobah dalam hatiku ini,hal yang pertama aku dengarkan suara yang sangat khas(waktu itu aku gax tahu siapa yang nyanyi). Kakaku yang pertama kali mengenalkan lagu-lagu ini pada telingku....QUEEN...ya Queen dengan Mustapa nya aku selalu berteriak...IBRAHIM (hehe) why ?? easy listening mybe..terus dan terus setiap pagi aku di biasakan dengan Queen (tentu semua lagu-lagu dari Queen karena kakaku fanatik abiiizzz..thx Bro !!!)

MUSIK...ya musik ROCK seperti ini yang terus membahana di ruang tidurku..tapi seiring perputaran waktu,perkembangan musik kian besar.....MAMA ??? ya MAMA dari grup GENESIS band asal Inggris ini di perkenalkan oleh kakaku yang ke-2,beliau juga yang membawa pembendaharaan khasanah musik di otakku khususnya Art Rock dan sejenisnya,mulai dari Genesis..Marillion..Pink Floyd..YES..dll.
Pertamanya aku bingung banget dengar lagu-lagu mereka (ribet..hehe) karena lyriknya sedikit tapi durasi musiknya panjang sekali semacam instrumental,tapi mungkin terlalu sering didengar mereka semua jadi akrab di telingku..hehe ( Thx Bro...!!! I think this music is perfect...sometime not to easy for ears...hehe)

MUSIK....ya musik ROCK terus bergema sampai generasiku,basicku tentang kegemaran musik berangkat dari berbagai aliran...tapi tetap saja di telinga ini selalu rock..rock dan rock,sehingga datang lah grup macam Gun n Roses..Metallica..Sepultura..waaahhh pokonya banyak karena era 90 musik rock dari luar benar-benar banjir di Indonesia dan dengan sendirinya rock Indonesia agak tersisihkan tapi jadi topik menarik untuk di angkat waktu itu (setidaknya jadi perbincangan di sekitarku waktu itu)....oya pertama aku beli kaset adalah Appetite for Distruction (GNR)..wooow Cover yang luar biasa " I think " sampai aku kolesi ratusan kaset grup Rock (entah berapa uang yang habis...hikz),,,
MUSIK ROCK....ya music rock..bagiku jenis musik yang selalu membikin aku semangat mungkin dari hentakan iramanya atau apa tapi yang jelas musik rock "It's my life". Walau banyak aliran yang bermunculan sesuai dengan perputaran jaman da kecanggihan alat dan banyaknya grup Dandanan "ala" Rock (benar loh...asal dandanan"ala" rock tp lagunya yang...akh anda tahu koq..hehe)...tapi bagi kami musik rock tetap kukuh sesuai dengan namanya "Cadas" tidak berhenti bergema dan selalu setia berkumandang...ROCK it's HEREEE !!!!! NEVER DIE OR ALWAYS IN OUR HEART....LONG LIFE ROCK....!!!!!

WALK TOGETHER ... ROCK FOREVER

Garut 08-04-2009

Sabtu, 28 Maret 2009

Peter Gabriel

Peter Gabriel terlahir dengan nama Peter Brian Gabriel pada 13 Februari 1950 di Surrey, Inggris. Bakat musik Peter menurun dari keluarga ibunya dimana ia mengenal piano untuk pertama kalinya.

Pada 1967, Peter mendirikan Genesis bersama teman sekolahnya Tony Banks, Anthony Phillips, Mike Rutherford, dan Chris Stewart. Grup inilah yang kemudian membesarkan nama Peter Gabriel. Sayangnya tahun 1975, Peter memutuskan keluar dari grup yang ia dirikan ini dan memulai solo karirnya.
Empat album awal Peter Gabriel dirilis tanpa judul namun para fans memberinya judul CAR, SCRATCH, MELT, dan SECURITY.

Ketertarikan Peter akan musik etnik yang kemudian merubah jalur bermusiknya. Ia bahkan kemudian mendirikan Real World Studios dimana ia memberi keleluasaan pada pemusik etnis dari seluruh dunia untuk menuangkan kreatifitas mereka. Peter juga aktif memperkenalkan musik-musik dari berbagai penjuru dunia kepada dunia barat. Setelah merilis 9 studio album, ia sekarang lebih aktif di organisasi perlindungan hak-hak asasi.Panitia Oscar 2009 ini memang menjanjikan bakal ada banyak kejutan saat digelarnya acara penghargaan akbar ini. Kejutan lain kini dibuat lebih awal oleh penyanyi kondang AS, Peter Gabriel, yang sedianya diminta tampil di upacara Oscar.

Nominator Academy Award ini memprotes perhelatan Oscar dengan menolak tampil di acara yang digelar 22 Februari 2009. Aksi ini dilakukan Gabriel sebagai bentuk protes dari diubahnya cara ditampilkannya lagu-lagu yang bersaing dalam kategori lagu asli terbaik. Gabriel mengungkapkan dalam video di web pribadinya kalau dia keberatan lagu-lagu tersebut diperpendek jadi 65 detik dan dibawakan dengan cara medley.

"Itu sedikit tidak menguntungkan karena penulis lagu, walau mereka hanya jadi bagian kecil dari proses pembuatan film, kami masih bekerja dengan sangat keras dan pantas mendapat tempat yang lebih baik di acara ini," ungkap penyanyi berusia 59 tahun ini.

Gabriel dinominasikan bersama Thomas Newman untuk lagu Down To Earth dari film WALL-E. Musisi asal Inggris ini mengatakan dia akan tetap menghadiri Oscar tapi berharap penyanyi gospel menggantikannya di panggung.

Jumat, 27 Maret 2009

EdanE

Edane adalah sebuah grup band Indonesia beraliran hardrock dan heavymetal, yang kelahirannya pada 1991. Personelnya semula terdiri dari Eet Syahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bas) dan Fajar Satritama (drum). Namun seiring perjalanan waktu, terjadi pergantian formasi berulang kali.

Kini personel Edane ditambah Robby Matulandi dengan tanpa peran Ecky Lamoh yang mengundurkan diri sekitar 1992. Dan tercatat Hari Batara serta Trison, juga sebagai mantan personel Edane.

Album Edan terdiri atas The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 170 Volts (2002) dan Time to Rock (2005). Selain itu pada 1999 juga pernah merilis album kompilasi bertajuk 9299.

Soundgarden

Soundgarden adalah salah satu dari empat Godfather of Grunge, selain Nirvana, Pearl Jam, dan Alice In Chains, namun mereka sendiri menyangkal keterkaitan mereka dengan musik grunge. Namun demikian, penggemar mereka tetap memasukan mereka ke dalam genre ini.

Album Soundgarden yang paling sukses adalah Superunknown dengan hits seperti Black Hole Sun, Spoonman, dan Fell on Black Days.

Kekuatan utama Soundgarden terletak pada garukan sang gitaris, Kim Thayil, dan vokalis Chris Cornell. Cornell pernah memperkuat band Audioslave bersama para bekas anggota Rage Against The Machine. Musik Soundgarden diibaratkan sebagai kelahiran kembali Led Zeppelin.


Jumat, 20 Maret 2009

Richard Wright, Pentolan Pink Floyd Wafat

Anggota keluarga menolak memberikan detil mengenai kematiannya. Almarhum Wright bertemu dengan anggota band lainnya, Roger Waters dan Nick Mason ketika masa kuliah. Ketika itu nama band mereka adalah Sigma 6. Kemudian mendiang Syd Barrett ikut bergabung dan mereka membentuk Pink Floyd pada 1965.

Mereka adalah penggebrak musik jazz dengan sedikit rock yang kemudian menjadi happening pada saat itu. Album mereka, The Piper at the Gates of Dawn, menjadi hit ketika dirilis pada 1967.

Pada awal karir mereka, musik Pink Floyd didominasi oleh pengaruh Wright dan juga Barrett. Ia juga banyak menulis lagu-lagu mereka.

"Permainan keyboard-nya merupakan bagian penting dalam musik kami," ujar Joe Boyd, mantan produser rekaman yang bekerja dengan Pink Floyd ketika masih merintis karir.

Album mereka sukses di pasaran, seperti The Dark Side of the Moon (1973) yang terjual lebih dari 40 juta keping.

Namun terjadi ketegangan antara Waters, Wright, dan David Gilmour. Ketika pembuatan album The Wall, Waters bersikeras agar Wright dipecat. Hasilnya, Wright statusnya hanya musisi per sesi dalam tur album The Wall dan sama sekali tidak ikut dalam pembuatan album The Final Cut (1983).

Wright kemudian membentuk band baru yang ia beri nama Zee dengan Dave Harris dari band Fashion. Mereka merilis album Identity di bawah payung Atlantic Records. Waters meninggalkan Pink Floyd pada 1985.

Wright pun kembali bergabung dengan Mason dan Gilmour, merilis album The Division Bell dan A Momentary Lapse of Reason atas nama Pink Floyd. Wright juga merilis album solo, Wet Dream (1978) dan Broken China (1996).

Juli 2005, Wright, Waters, Mason, dan Gilmour reuni untuk tampil di Live 8, sebuah konser amal di London. Reuni titu merupakan pertama kali sejak keempatnya tidak lagi berbagi panggung selama 25 tahun.

Wright juga membantu proyek solo Gilmour, terbaru yakni pada album 2006 On an Island. Ia bahkan menemaninya dam tur dunia. Gilmour membuat tribute untuk Wright pada Senin, (15/9), mengatakan kontribusi almarhum seringkali dilupakan.

"Ia lembut dan tak suka membuat praduga, namun suaranya merupakan komponen yang vital dan magis dalam musik Pink Floyd. Saya tak pernah bekerja sama dengan orang semacamnya dia," ujarnya.

J - ROCK

J-Rock atau Japanese rock (nihon no rokku, rock Jepang) digunakan untuk menyebut genre musik rock yang ada di Jepang.

Aliran musik J-Rock menjadi populer di Indonesia berkat kepopuleran penayangan anime di televisi dengan lagu tema (soundtrack) yang dibawakan penyanyi dan kelompok musik Jepang.

Sejarah musik rock Jepang

Sejarah J-Rock dimulai tahun 1957 dengan dikenalnya musik rock di Jepang bersamaan dengan puncak kepopuleran rockabilly yang merupakan salah satu gaya rock 'n' roll.

Rockabilly yang dimulai di berbagai kelab jazz melahirkan penyanyi rockabilly seperti Mickey Curtis, Masaaki Hirao, dan Keijirō Yamashita. Pada bulan Februari 1958, ketiganya tampil dalam konser Westan Kānibaru I (Western Carnival I) di gedung pertunjukan bernama Nihon Gekijō, Tokyo.

Di akhir dekade 1950-an, kepopuleran rockabilly yang mulai surut digantikan era Kabā Popsu (cover pops) yang terdiri dari berbagai jenis musik. Di antara tokoh cover pops terdapat musisi seperti Yūya Uchida dan Isao Bitō yang berakar pada genre rockabilly. Selain itu, cover popsLiverpool Sound lahir mengikuti kepopuleran grup-grup musik seperti The Beatles1963. dengan gaya di sekitar tahun

Gitar elektrik produk dalam negeri yang bisa dibeli dengan harga murah membantu terciptanya demam Ereki (musik rock dengan gitar elektrik). Istilah "Ereki" merupakan singkatan dari kata erekigitā (gitar listrik). Penggemar musik rock di Jepang banyak yang berganti identitas dari pendengar setia menjadi musisi rock.

Dari Ereki ke Liverpool Sound dan British beat

Sekitar tahun 1964-an, The Astronauts dan The Ventures menjadi populer di Jepang. Musik yang dimainkan musisi seperti Terauchi Takeshi to Burū Jīnzu (Takeshi Terauchi & Blue Jeans) disebut surf music alias musik Ereki (Eleki). Rekaman lagu The Astronauts dan The VenturesFujimoto Kōichi juga menjadi hit. Musik Ereki dengan seketika mencapai puncak kepopuleran. Grup band Ereki di Jepang pada masa itu tidak saja memainkan lagu-lagu surf music, melainkan juga lagu-lagu berirama Liverpool SoundBritish Invasion. Di tahun 1965, Yuzo Kayama membentuk band Ereki tiruan The Ventures yang disebut The Launchers. Grup musik ini begitu populer hingga Yuzo Kayama dijadikan peran utama dalam film Ereki no wakadaishō (Electric Guitar Young Guy atau Campus A-Go-Go). dengan lirik bahasa Jepang seperti yang dibawakan milik berbagai grup band asal Inggris yang menandai era gerakan musik

Pada tahun yang sama, Tokyo Beatles merilis piringan hitam berisi lagu-lagu The Beatles dengan lirik bahasa Jepang. Selain itu, Tokyo Beatles juga mengeluarkan PH berisi lagu-lagu yang pernah dibawakan grup musik Inggris yang memainkan Liverpool Sound.

Group sounds

Kedatangan The Beatles untuk tampil dalam pertunjukan di Jepang membuat grup-grup musik Ereki berganti warna musik agar ikut bisa bergaya British Invasion. Di antara perintis British Invasion di Jepang terdapat grup musik seperti Jackey Yoshikawa and his Blue Comets dan The Spiders. Pada saat yang bersamaan tampil grup musik berirama Group Sounds (Gurūpu Saunzu). Aksi panggung band-band berirama Group Sounds banyak meniru grup musik berirama British Invasion, tapi sebagian besar singel dan album mereka tidak berirama rock, melainkan Kayōkyoku atau Wasei Pops (pop Jepang).

Era 1960-an hingga 1970-an

Akhir dekade 1960-an hingga pertengahan dekade 1970-an diwakili grup-grup musik seperti Hadaka no Rallies, Jacks, RC Succession, Joe With Flower Travellin' Band, Mickey Curtis & Samurai, Blues Creation, Murahachibu, The Mops, PYG, Happy End, Sadistic Mika Band, Fried Egg, Yonin Bayashi, Magical Power Mako, Zunō Keisatsu dan Gedō. Tidak juga ketinggalan grup rock seperti Carol, Cools, dan band asal Kansai seperti Funny Company yang disebut sebagai Carol-nya Jepang bagian barat.

Daerah Kansai di dekade 1970-an diwarnai dengan rock aliran blues rock yang mirip southern rock. Musik jenis ini dibawakan pemusik rock seperti Ueda Masaki and South to South, serta West Road Blues Band. Sementara itu, angin Okinawan rock berhembus dari Okinawa. Aliran ini dibawakan Katchan Condition Green dan grup Murasaki. Dari namanya saja, grup Murasaki (bahasa Jepang untuk warna ungu) sudah jelas ingin diasosiasikan dengan Deep Purple. Dari Nagoya tampil Kondō Fusanosuke dengan grup Break Down. Ayukawa Makoto dengan grupnya yang bernama Son House tampil dari Fukuoka dan nantinya disebut perintis Mentai Rock.

Era rock Jepang hingga tahun 1980-an

Dekade 1970-an dimeriahkan Uzaki Ryūdō dengan kelompoknya yang Downtown Boogie-Woogie Band, grup Carol yang mendapat pengaruh kuat The Beatles, Off Course, dan Tulip. Selain itu, mantan anggota kelompok irama group sounds The Tigers yang berkarier solo, Kenji Sawada terus menghasilkan singel dan album berwarna rock. Takurō Yoshida dan Yōsui InoueBob Dylan dan musik-musik mereka bergaya folk rock. Sementara itu, grup musik yang paling laris adalah GaroNSP (grup musik) yang mendapat pengaruh dari Crosby, Stills, Nash & Young. adalah penyanyi paling laris di Jepang saat itu. Keduanya dipengaruhi dan

Grup musik yang terkenal di Jepang pada pertengahan dekade 1970-an, misalnya: Kai BandShōgo Hamada, Miyuki Nakajima, dan Momoe Yamaguchi yang memiliki warna rock yang kuat, yang banyak membawakan lagu ciptaan Ryūdō Uzaki. Walaupun banyak grup musik rock yang terkenal, musik rock masih belum diterima seluruh lapisan masyarakat.

Keadaan ini diubah oleh band Carol yang didirikan Eikichi Yazawa dan tiga tokoh rock ternama: Sera Masanori & Twist, Shinji Harada, Char yang dikenal sebagai "tiga besar dalam rock" (rokku gosanke). Musik rock makin mudah diterima orang Jepang berkat Southern All Stars yang memulai debutnya di tahun 1978, The Alfee, Kenji Sawada, dan Godiego (hanya single yang dirilisnya saja). Di akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an bermunculan musisi dan grup rock seperti Terao Akira, Creation, Yoshito Machida, Yamanaka Joe, Yanagi George & Rainy Wood, RC Succession, Monta & Brothers, Masaki Ueda, Kai Band, Shōgō Hamada, dan Masahiro Kuwana yang banyak melahirkan lagu-lagu hit. Bulan Maret 1980, Motoharu Sano memulai debutnya, tapi masih kurang mendapat sambutan.

Era new wave

Jepang di sekitar tahun 1980-an ramai dengan grup musik berbagai aliran seperti punk rock, new wave, techno-pop, hard rock, dan heavy metal. Grup musik yang mewakili era tersebut, misalnya: BOW WOW, Loudness, Yellow Magic Orchestra, Anthem, Earthshaker, 44Magnum, dan Hound Dog. Dari Fukuoka tampil grup-grup seperti Sheena & The Rokkets yang dipimpin Ayukawa Makoto, The Mods, A.R.B., The Roosters, dan The Rockers yang membawakan aliran Mentai Rock, serta The Checkers. Grup lain asal periode ini misalnya, Chanels (Rats & Star) yang dibesarkan di live house. Dari daerah Kanto tampil grup-grup musik seperti Plastics, Anarchy, Juicy Fruits, The Venus, Ippudō, Hikashu, dan P-Model.

Era band

Boøwy memulai debutnya di tahun 1982 dan band ini nantinya mempunyai pengaruh kuat dalam dunia musik rock Jepang. Sejak akhir dekade 1970-an, grup musik dari label rekaman Indies terus populer, sehingga terjadi "Band Boom" di Jepang pada paruh kedua dekade 1980-an. Pada masa itu terdapat banyak sekali grup-grup musik yang populer. Princess Princess, Unicorn, Jun Sky Walker(s), Bakufu-Slump, dan Pink Sapphire adalah nama-nama grup musik pencetak banyak sekali lagu hit di pertengahan tahun 1980-an. Di jalur heavy metal, Seikima II merupakan band yang paling populer dan sering tampil di televisi.

B'z memulai debutnya tahun 1988. Di tahun yang sama, album berjudul Covers oleh RC Succession dihentikan peredarannya akibat protes berbagai kalangan karena lagu-lagu bertema antiperang dan antinuklir. X Japan memulai debutnya di tahun 1989 dan berhasil menggetarkan Jepang dengan musik heavy metal yang dapat diterima semua kalangan. X Japan merupakan perintis gerakan musik Visual Kei yang melahirkan band-band yang mengekor ketenaran X Japan. Dari label Indies lahir grup rock Kin-Show (King-Show) yang bernaung di bawah perusahaan rekaman Nagomu Record.

Di akhir dekade 1980-an, The Flipper's Guitar memulai debutnya sebagai pemimpin gaya Shibuya Kei nantinya menjadi sub-budaya tersendiri. Gerakan musik Shibuya Kei memadukan unsur musik jazz, fusion, dan musik tradisional Jepang. Di sekitar waktu yang sama, Ozaki Yutaka juga mencapai puncak ketenaran. Lagu-lagunya bertema kritik sosial yang dilihat dari sudut pandang generasi muda.

Akhir "Band Boom"

Mr.Children yang beranjak dari live house La Mama di Shibuya memulai debutnya di tahun 1994. Kesuksesan Mr.Children diikuti oleh Spitz, ulfuls, The Yellow Monkey, dan Elephant Kashimashi.

Pertengahan dekade 1990-an merupakan puncak ketenaran band Visual Kei. Kehadiran Luna Sea mendapat sambutan luar biasa penggemar musik Jepang, diikuti oleh Glay dan L'Arc en Ciel (walaupun L'Arc en Ciel sendiri menolak disebut sebagai band Visual Kei).

Lagu-lagu dari band Visual Kei banyak dipakai sebagai lagu tema anime dan permainan video, sehingga keberhasilan anime dan permainan video di luar Jepang turut menyeret kepopuleran band Visual Kei di luar Jepang. Sementara itu, penyanyi rock wanita seperti Maki Oguro, Nanase Aikawa, dan Ringo Shiina sedang berada di puncak ketenaran. Di saat yang bersamaan muncul tren mendirikan grup musik campuran dengan vokalis wanita, seperti Judy and Mary dan Hysteric Blue. Pada waktu itu juga populer grup The High-Lows yang didirikan Hiroto KōmotoMasatoshi Mashima yang keduanya mantan The Blue Hearts. Aliran baru yang disebut Melodic Hardcore diciptakan oleh Hi-Standard, Nicotine, Snail Ramp, dan Kemuri. Lirik lagu berbahasa Inggris yang sekarang sudah menjadi barang lumrah justru dimulai oleh Hi-Standard. Pada saat yang sama, band wanita Shonen Knife menjadi populer di luar Jepang. Mitos "sukses di luar negeri harus pandai betul memainkan instrumen" luntur dengan keberhasilan Shonen Knife menjadi band pembuka konser Nirvana pada tahun 1993. Beberapa band lain asal Jepang yang populer di luar negeri, misalnya Guitar Wolf, Boredoms, dan The 5.6.7.8's. dan

Akhir dekade 1990-an ditandai dengan puncak kepopuleran Blankey Jet City dan thee michelle gun elephant. Pada masa itu sering diadakan konser di alam terbuka seperti Fuji Rock Festival. Kelompok musik seperti Number Girl, Supercar, Yura Yura Teikoku yang termasuk aliran Rockin juga banyak menarik perhatian penggemar.

T.M.Revolution, Gackt, dan Kiyoharu yang memulai debutnya sebagai Visual Kei beralih sebagai musisi solo yang terus menghasilkan lagu yang dapat memasuki tangga lagu pop hingga sekarang.

Tahun 2001 hingga sekarang

Di awal tahun 2000-an mulai terdapat gaya Seishun Punk yang dimulai oleh Stance punks, Gagaga SP, dan Going Steady. Saat itu populer grup musik seperti Bump of Chicken, Asian Kung-Fu Generation, dan Acidman yang tergolong genre Shimokita Kei.

Sejak pertengahan tahun 2000-an terdapat banyak sekali grup bergenre Melodic Hardcore dan Emocore seperti Ellegarden dan Asian Kung-Fu Generation. Musisi yang berjasa di masa kejayaan Melodic Hardcore tahun 1990-an juga ikut bangkit kembali, misalnya: mantan anggota Hi-Standar yang bernama Ken Yokoyama berkarier solo, Ultra Brain, dan Snail Ramp.

Saat ini populer kelompok J-Rock seperti Bump of Chicken dan Sambo Master yang matang sebagai grup rock aliran utama. Selain itu juga terdapat Rize, Orange Range, HY, dan Dragon Ash yang tergolong genre Mixture rock.

J - Rocks Band

J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), SonyWima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars. (gitar),

Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini. Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse.

J-Rocks

Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS.

Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua berjudul Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi.

Pada lagu berjudul Kau curi lagi mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa Rianzi. Dan pada lagu Juwita Hati mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang , Sato , Boppy pada video klip ini berperan sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya dari Indonesia sampai ke Jepang. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.

Pearl Jam

Pearl Jam (dibentuk pada 1990 di Seattle, Washington, Amerika Serikat) adalah salah satu kelompok musik rock yang paling berhasil di tahun 1990-an. Mereka adalah salah satu pelopor musik grunge, dan dianggap salah satu dari empat besar bersama dengan Alice in Chains, Nirvana, dan Soundgarden.

Pearl Jam berdiri di atas fondasi sejarah panjang kultur Seattle Sounds yang populer di akhir 80-an. Pemain gitar Stone Gossard dan pembetot bass Jeff Ament lebih dahulu populer di ruang kultur tersebut melalui band bernama Green River, bersama dengan dua pentolan grup Mudhoney, Mark Arm dan Steve Turner. Gossard dan Ament lantas mendirikan Mother Love Bone, selepas pecahnya Green River, bersama vokalis flamboyan bernama Andrew Wood. Jelang rilis album mainstream perdana bersama major label, Andrew Wood meninggal dunia lantaran overdosis heroin. Untuk meneruskan karir bermusiknya, Gossard dan Ament lantas menggaet gitaris Mike McCready yang notabene merupakan teman se-almamater ketika sekolah menengah tingkat atas dengan Stone Gossard.

Ketiganya kemudian membuat beberapa demo lagu dengan bantuan penabuh drum dari band Soundgarden, Matt Cameron (saat ini menjadi drummer Pearl Jam). Untuk audisi vokalis, rekaman demo tersebut dikirimkan kepada remaja San Diego bernama Eddie Vedder melalui mantan drummer band Red Hot Chili Peppers, Jack Irons, yang nantinya juga sempat menjadi anggota Pearl Jam. Vedder kemudian mengisi tiga buah lagu, sebuah mini-opera dikenal dengan "Mamasan Trilogy" (di masa depan menjadi lagu Alive, Once dan Footsteps). Ketiga lagu tersebut akhirnya mengantarkan Vedder terbang ke Seattle, untuk menjalani sejumlah rehearsal bersama calon rekan band-nya. Salah satu di antara rehearsal tersebut adalah pada proyek vokalis Soundgarden, Chris Cornell untuk mengenang Andrew Wood, berupa album Temple of the Dog. Cornell mengajak Gossard dan Ament, sebagai rekan band Wood, beserta Mike McCready dan Matt Cameron. Eddie Vedder turut menyumbangkan vokal, salah satunya di hits Temple of the Dog berjudul Hungerstrike.

Selepas proyek tersebut, Eddie Vedder resmi menjadi vokalis dari band baru yang diberi nama Mookie Blaylock (merujuk pada nama bintang basket NBA pada saat itu). Karena permasalahan legalitas, tepat sebelum menandatangani kontrak dengan Epic Records, band berganti nama menjadi Pearl Jam.


Pearl Jam pertama kali mengeluarkan album pada tahun 1991, berjudul Ten, dan langsung melejit sebagai ikon musik rock alternatif di Amerika. Pada tahun 1993, Pearl Jam kembali merilis album kedua yang berjudul Vs yang mempopulerkan sejumlah lagu macam Daughter, GoRearviewmirror. Setahun kemudian, album ketiga, Vitalogy dirilis, sekaligus menjadi album terakhir bersama drummer Dave Abruzzese. Dave digantikan oleh mantan drummer Red Hot Chilli Pepper, Jack Irons. Tahun 1994 juga menjadi tahun yang dikenang dalam sejarah musik rock ketika Pearl Jam mengeluarkan antitrust terhadap dugaan monopoli yang dilakukan promotor konser, Ticketmaster. Perkara ini dimenangkan Ticketmaster dan membuat Pearl Jam tidak bisa tampil di venue besar di seluruh Amerika. atau

Pada tahun 1996, Pearl Jam kembali merilis album berjudul No Code. Secara penjualan, album ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan album pertama. Hal ini juga disebabkan oleh surutnya pamor musik grunge pada saat itu. Dua tahun kemudian, Yielddrummer Soundgarden, Matt Cameron yang sampai sekarang menjadi penabuh drum untuk band yang sempat meraih Grammy Awards pada 1996. Bersama Matt Cameron, Pearl Jam merilis 3 buah album, yaitu Binaural pada tahun 2000, Riot Act pada 2003 dan album terakhir mereka yang diterbitkan pada 2006 berjudul Pearl Jam. menyusul sebagai album kelima mereka sekaligus menjadi album terakhir dari Jack Irons yang keluar karena permasalahan kesehatan. Jack digantikan mantan

Selain delapan buah album, Pearl Jam juga merilis beberapa rekaman konser dan kompilasi. Pada tahun 2000, Pearl Jam merilis lebih dari 70 buah rekaman konser mereka di Amerika dan Eropa. Masing-masing rekaman konser dari setiap kota dirilis dalam format Audio CD. Hal itu diulangi pada tahun 2003 ketika mereka kembali merilis sejumlah album konser mereka dari Amerika, Asia dan Australia. Sebelumnya, di tahun 1999 Pearl Jam mengeluarkan album Live on Two Legs yang berisi kompilasi tur tahun sebelumnya. Untuk tahun 2005 dan 2006, Pearl Jam merilis album konsernya dalam format digital yang bisa dibeli dan diunduh dari situs resmi mereka PearlJam.com. Tahun 2003, band kembali merilis satu album akustik dari penampilan mereka yang diberi judul Live at Benaroya Hall. Pada tahun 2006, sebuah CD khusus dirilis Pearl Jam yang berisi rekaman konser mereka di sebuah toko CD legendaris kota Seattle bernama Easy Street. Rilisan Live at Easy Street dibuat dan didistribusikan secara independen oleh Easy Street. Pertengahan tahun 2007, Pearl Jam kembali merilis album kompilasi konser yang berisi performance mereka di Gorge pada tahun 2005 dan 2006 dalam rilisan yang bertajuk Live at the Gorge. Album tersebut dirilis dalam format audio CD, dalam satu paket berisi 7 buah keping cakram padat.

Untuk rilisan kompilasi, pada tahun 2004 Pearl Jam mengeluarkan Lost Dogs yang berisi kumpulan lagu-lagu dari B-Sides, bonus natal, dan lagu-lagu yang sebelumnya tidak pernah dirilis. Kerjasama terakhir Pearl Jam dengan Epic Records ditandai dengan rilisnya kompilasi A-Sides mereka bertajuk Rearviewmirror yang konsepnya mirip dengan kompilasi lagu terbaik Pearl Jam. Selepas album tersebut, Pearl Jam berpindah ke J Records untuk merilis album selanjutnya.

Pearl Jam juga merilis dokumentasi visual berupa video, meski jarang membuat video musik. Video musik yang pertama kali dibuat oleh Pearl Jam adalah Jeremy. Video yang disutradarai oleh Mark Pellington itu juga merupakan satu-satunya video musik komersial dari debut album Pearl Jam, Ten. Dua video lain, Alive dan Even Flow hanya menampilkan live performanceDo the Evolution dari album Yield. Lagu Ocean dari album pertama kemudian menambah katalog video musik Pearl Jam, ketika pada tahun 2000 dirilis sebagai bonus dari DVD konser mereka. Untuk mempromosikan album Riot Act, Pearl Jam merilis beberapa video musik yang berisi penampilan mereka di klub bernama Chop Suey. Dan untuk album terbaru mereka, Pearl Jam merilis dua buah video musik untuk lagu Life Wasted dan World Wide Suicide. mereka. Mereka kemudian absen membuat video sampai tahun 1998 untuk lagu

Selain video musik, dokumentasi visual dalam bentuk home video juga dirilis. Single Video Theory yang berisi dokumentasi pembuatan album Yield tercatat sebagai video pertama yang dirilis Pearl Jam pada tahun 1999. Menyusul kemudian Touring Band 2000, yang merupakan kompilasi konser mereka di Amerika Serikat sepanjang tahun 2000. Live at the GardenImmagine in Cornice yang berisi dokumentasi tur mereka di Italia pada tahun 2006. Keempat video tersebut dirilis secara luas. Live at the Showbox, video kelima yang dirilis pada tahun 2003, menampilkan konser pemanasan sebelum tur promosi album Riot Act hanya dijual di situs resmi Pearl Jam. merupakan video ketiga yang berisi penampilan Pearl Jam di Madison Square Garden, New York. Sementara pada September 2007 lalu, Pearl Jam merilis video terbaru mereka berjudul

Kamis, 19 Maret 2009

Genesis: Pelopor RockIdealis

Genesis memang tidak dimulai dari sebuah cita-cita besar, karena anggota awalnya merupakan teman-teman sekolah yang gemar bermain band. Peter Gabriel (vokal), Tony Banks (kibor), Anthony Phillips (gitar), dan Mike Rutherford (bas) adalah teman satu sekolah. Pada saat mereka menginginkan popularitas, mereka pun berjuang masuk studio dan memasarkan albumnya. Tidak terpikirkan sama sekali bagaimana mengkonsep musik progressive rock atau bahkan menjadi band yang kemudian mempengaruhi ratusan band lainnya. Mereka hanya ingin musiknya dikenal.

Dengan album awal From Genesis to Revelation (1969), Genesis mengalami kekecewaan luar biasa, karena hanya terjual 649 keping. Mereka hampir saja bubar. Untung Rutherford menjawab singkat "Ya" terhadap pertanyaan ogah-ogahan dari Banks: "Kita teruskan?"

Mereka terus mencipta lagu dan memainkannya di setiap kesempatan konser sampai akhirnya merilis Trespass pada 1970. Ketegangan pun mulai terjadi dan Phillips keluar karena sering tertekan pada saat di panggung. Sementara itu drummer John Mayhew juga dianggap kurang bisa menerjemahkan konsep musik anggota lainnya, akhirnya dipersilahkan pergi.

Genesis kemudian memasuki formasi puncak dalam kematangan kreativitas musik setelah Phil Collins (drum) dan Steve Hackett (gitar) masuk. Pada formasi inilah album-album brilian diluncurkan mulai dari Nursery Cryme (1971), Foxtrot (1972), Selling England by the Pound (1973), dan The Lamb Lies Down on Broadway (1974). Semua kemampuan bermain gitar Hackett tersalurkan di album Selling England By The Pound; dia bahkan menunjukkan teknik tapping dalam lagu Dancing With The Moonlit Knight, teknik yang kemudian dipopulerkan oleh Eddie Van Halen pada 1980-an. Pada masa itu mereka juga masih menganggap belum terkenal hingga keluarnya Peter Gabriel (1975) dan Steve Hackett (1978). Genesis baru merasakan sukses saat Follow You, Follow Me menjadi hit dan diputar di radio-radio. Bisa dikatakan mereka mengenyam sukses (baca: menjadi populer) setelah 10 tahun berkiprah dan formasinya menjadi bertiga: Collins, Rutherford, dan Banks.

Hal yang kedua adalah kepemimpinan tidak harus menampilkan ketokohan sentral satu orang, namun bisa secara bersama. Syaratnya, tentu setiap anggota memiliki pemahaman, saling pengertian, dan menghormati.

Pada formasi puncak, pengamat musik melihat secara kasat mata bahwa Gabriel seolah-olah menjadi pemimpin band. Hal ini dibantah oleh Banks maupun Gabriel. Banks menekankan bahwa cara kerja mereka lebih bersifat kebersamaan, setiap anggota adalah komposer tanpa kecuali. Memang di album Nursery Cryme dan Foxtrot, Hackett masih canggung dan bersikap sebagai session player. Bahkan Hackett dengan malu-malu memperkenalkan kontribusinya yang sangat kecil, yaitu instrumental gitar berdurasi pendek, Horizon. Semangat kebersamaanlah yang memutuskan Horizon dimasukkan dalam album Foxtrot dan akhirnya bagi penggemar tulen Genesis menjadi pembuka dan bagian integral dari lagu terbaik Genesis berjudul Supper's Ready yg berdurasi lebih dari 20 menit.

Hackett keluar karena idenya untuk menambah musisi tamu dalam sebuah album, misalnya dengan orkestra atau flute atau cello, ditolak oleh anggota lainnya (hlm. 192). Di sini jelas bahwa kebersamaan di atas segala-galanya meski akhirnya seorang anggota kecewa dan keluar. Dalam teori organisasi yang dikemukakan Henry Mintzberg (1979), cara bekerja kolegial seperti ini disebut sebagai professional bureaucracy, yaitu suatu tatanan yang sangat tergantung ketrampilan dan pengetahuan setiap anggotanya dalam kegiatan intinya (operating core).

Ketiga, konteks follower dalam ranah kepemimpinan tidak mesti bermakna mengikuti. Ini pengakuan jujur Genesis yang dikemukakan oleh Banks, bahwa mereka sangat terinspirasi oleh King Crimson, yang album debutnya, In The Court of The Crimson King (1969), menggemparkan dunia musik rock saat itu. Tentu Genesis ingin seperti King Crimson. Tapi publik saat itu bersikap skeptis. Mereka menganggap Genesis berada di antara King Crimson dan Yes. Toh mereka terus berkarya sesuai dengan kadar interpretasi dan talenta musik mereka. Pada akhirnya, di telinga pendengar, terdapat perbedaan musik Genesis dengan King Crimson maupun Yes. Masing-masing memiliki ciri khas dalam hal lekukan musik, sinkopasi, maupun teksturnya. Bahkan ketika Genesis memutuskan membeli mellotron bekas dari tiga yang dimiliki King Crimson, musiknya tetap berbeda.

Bagi saya yang mengenal Genesis sejak Nursery Cryme dirilis, buku ini sangat menarik. Meski di suatu kesempatan Genesis berorientasi pop, mereka membuktikan bahwa kebersamaan memungkinkan mereka berhasil mengarungi pergolakan perubahan internal maupun eksternal. Bahkan ketika Gabriel mengusulkan sebagai satu-satunya penulis lirik di album The Lamb Lies Down on Broadway, dia pun sebetulnya berat menyampaikannya. Dengan premis sederhana, bahwa ini adalah album konsep dengan satu plot cerita seperti novel, bagaimana bisa menggunakan dua sutradara? Berdasarkan premis ini pula, secara aklamasi anggota lain menyetujui usulan Peter. Hasilnya memang luar biasa: sebuah album transedental yang merupakan kulminasi pemikiran spiritual Gabriel saat itu.

Dicetak dengan edisi luks, sampul keras, tebal 359 halaman, ukuran besar, buku ini memuat foto-foto berwarna yang sangat menarik dan bersejarah. Buku ini melengkapi DVD Live Over Europe yang juga baru dirilis dan, mungkin, sekaligus menutup perjalanan musik mereka. Saatnya mereka menulis lirik: Can you tell me where my music ends?

Bingung Cari Nama Band Anda?