Dengan album awal From Genesis to Revelation (1969), Genesis mengalami kekecewaan luar biasa, karena hanya terjual 649 keping. Mereka hampir saja bubar. Untung Rutherford menjawab singkat "Ya" terhadap pertanyaan ogah-ogahan dari Banks: "Kita teruskan?"
Mereka terus mencipta lagu dan memainkannya di setiap kesempatan konser sampai akhirnya merilis Trespass pada 1970. Ketegangan pun mulai terjadi dan Phillips keluar karena sering tertekan pada saat di panggung. Sementara itu drummer John Mayhew juga dianggap kurang bisa menerjemahkan konsep musik anggota lainnya, akhirnya dipersilahkan pergi.
Genesis kemudian memasuki formasi puncak dalam kematangan kreativitas musik setelah Phil Collins (drum) dan Steve Hackett (gitar) masuk. Pada formasi inilah album-album brilian diluncurkan mulai dari Nursery Cryme (1971), Foxtrot (1972), Selling England by the Pound (1973), dan The Lamb Lies Down on Broadway (1974). Semua kemampuan bermain gitar Hackett tersalurkan di album Selling England By The Pound; dia bahkan menunjukkan teknik tapping dalam lagu Dancing With The Moonlit Knight, teknik yang kemudian dipopulerkan oleh Eddie Van Halen pada 1980-an. Pada masa itu mereka juga masih menganggap belum terkenal hingga keluarnya Peter Gabriel (1975) dan Steve Hackett (1978). Genesis baru merasakan sukses saat Follow You, Follow Me menjadi hit dan diputar di radio-radio. Bisa dikatakan mereka mengenyam sukses (baca: menjadi populer) setelah 10 tahun berkiprah dan formasinya menjadi bertiga: Collins, Rutherford, dan Banks.
Hal yang kedua adalah kepemimpinan tidak harus menampilkan ketokohan sentral satu orang, namun bisa secara bersama. Syaratnya, tentu setiap anggota memiliki pemahaman, saling pengertian, dan menghormati.
Pada formasi puncak, pengamat musik melihat secara kasat mata bahwa Gabriel seolah-olah menjadi pemimpin band. Hal ini dibantah oleh Banks maupun Gabriel. Banks menekankan bahwa cara kerja mereka lebih bersifat kebersamaan, setiap anggota adalah komposer tanpa kecuali. Memang di album Nursery Cryme dan Foxtrot, Hackett masih canggung dan bersikap sebagai session player. Bahkan Hackett dengan malu-malu memperkenalkan kontribusinya yang sangat kecil, yaitu instrumental gitar berdurasi pendek, Horizon. Semangat kebersamaanlah yang memutuskan Horizon dimasukkan dalam album Foxtrot dan akhirnya bagi penggemar tulen Genesis menjadi pembuka dan bagian integral dari lagu terbaik Genesis berjudul Supper's Ready yg berdurasi lebih dari 20 menit.
Hackett keluar karena idenya untuk menambah musisi tamu dalam sebuah album, misalnya dengan orkestra atau flute atau cello, ditolak oleh anggota lainnya (hlm. 192). Di sini jelas bahwa kebersamaan di atas segala-galanya meski akhirnya seorang anggota kecewa dan keluar. Dalam teori organisasi yang dikemukakan Henry Mintzberg (1979), cara bekerja kolegial seperti ini disebut sebagai professional bureaucracy, yaitu suatu tatanan yang sangat tergantung ketrampilan dan pengetahuan setiap anggotanya dalam kegiatan intinya (operating core).
Ketiga, konteks follower dalam ranah kepemimpinan tidak mesti bermakna mengikuti. Ini pengakuan jujur Genesis yang dikemukakan oleh Banks, bahwa mereka sangat terinspirasi oleh King Crimson, yang album debutnya, In The Court of The Crimson King (1969), menggemparkan dunia musik rock saat itu. Tentu Genesis ingin seperti King Crimson. Tapi publik saat itu bersikap skeptis. Mereka menganggap Genesis berada di antara King Crimson dan Yes. Toh mereka terus berkarya sesuai dengan kadar interpretasi dan talenta musik mereka. Pada akhirnya, di telinga pendengar, terdapat perbedaan musik Genesis dengan King Crimson maupun Yes. Masing-masing memiliki ciri khas dalam hal lekukan musik, sinkopasi, maupun teksturnya. Bahkan ketika Genesis memutuskan membeli mellotron bekas dari tiga yang dimiliki King Crimson, musiknya tetap berbeda.
Bagi saya yang mengenal Genesis sejak Nursery Cryme dirilis, buku ini sangat menarik. Meski di suatu kesempatan Genesis berorientasi pop, mereka membuktikan bahwa kebersamaan memungkinkan mereka berhasil mengarungi pergolakan perubahan internal maupun eksternal. Bahkan ketika Gabriel mengusulkan sebagai satu-satunya penulis lirik di album The Lamb Lies Down on Broadway, dia pun sebetulnya berat menyampaikannya. Dengan premis sederhana, bahwa ini adalah album konsep dengan satu plot cerita seperti novel, bagaimana bisa menggunakan dua sutradara? Berdasarkan premis ini pula, secara aklamasi anggota lain menyetujui usulan Peter. Hasilnya memang luar biasa: sebuah album transedental yang merupakan kulminasi pemikiran spiritual Gabriel saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar