Led Zeppelin, yang biasa disebut Led Zepp, dibentuk oleh maha-gitaris Jimmy Page setelah bubarnya Yardbirds, grup band Jimmy Page terdahulu. Led Zepp sendiri sebenarnya merupakan ambisi Jimmy Page untuk mengadakan pembaharuan terhadap Yardbirds. Oleh karena itu, sebelum nama Led Zeppelin beredar, grup itu berkibar dengan nama The New Yardbirds. Yardbirds adalah sebuah kelompok musik beraliran blues dan rock, dan Jimmy Page bergabung di dalamnya sejak Juni 1966. Sayang, benih-benih perpecahan telah nampak ketika mereka usai menggelar shownya di Luton, Beds, Inggris. Perpecahan kian mengkristal dan akhirnya tak dapat lagi dihindari setelah tur show di negeri Paman Sam, rampung.
The New Yardbirds dibentuk Page bersama Chris Dreja (bass). Band yang usianya cuma seumur jagung, itu sempat menggelar tur 10 hari di Scandinavia (September 1968). Namun Page kemudian berniat membentuk band dengan susunan personel baru hingga akhirnya Chris Dreja undur diri untuk memulai karir sebagai fotografer.
Page lalu menggandeng bassis John Paul Jones untuk bergabung. Bersama Peter Grant - manajernya - Page lalu menyaksikan Robert Plant pergelaran Hobbstweedle - bandnya waktu itu - di Birmingham, Inggris. Dari sanalah Page kepincut pada lengkingan vokal Plant lagi-lagi mengajaknya bergabung. Sedang masuknya John Bonham yang sebelumnya adalah personel Band Of Joy, atas rekomendasi Robert Plant yang menyarankan Page untuk merekrutnya. Pertimbangannya waktu itu, John Bonham dinilai berpengalaman tampil mengiringi Joe Cocker, Chris Farlowe juga Tim Rose.
Lahirnya Band Baru yang Menandingi The Beatles
Maka, pada 15 Oktober 1968, terbentuklah transformasi baru The New Yardbirds dengan nama anyar, Led Zeppelin, yang berformasikan Jimmy Page (gitar), Robert Plant (vokal), John Paul Jones (bass) dan John Bonham (drum). Mereka mendeklarasikan nama barunya ini berbarengan dengan debut live-nya di Universitas Surrey. Nama Led Zeppelin ini sendiri atas ide Page. Diambil dari pernyataan yang kerap terlontar dari mulut Keith Moon, drummer kelompok The Who tatkala mengomentari pertunjukan musiknya yang gegap gempita oleh teriakan histeris para penggemarnya. Pernyataan itu awalnya berbunyi, ''Going down like a Lead Zeppelin''. Dengan membuang 'a' pada lead, jadilah Led Zeppelin.
Dan seperti telah diperkirakan oleh Atlantic bahwa Led Zeppelin akan meraih sukses, menjadi kenyataan. Sepanjang tahun 1969 hingga 1982 kelompok ini telah sanggup menggaet jutaan dollar A.S.. Menurut laporan media terkemuka The Financial Times, di Amerika tok, pada 27 Desember 1969, album Led Zeppelin II menghasilkan lima juta dolar AS. Namun, tidak seperti The Beatles, Led Zepp tak memperoleh penghargaan MBEs, yang diberikan pada grup-grup band luar Amerika yang penjualannya tergolong fantastis. Meski begitu, untuk album ini, mereka dianugerahi dua platinum disc dan sebuah gold disc. Semua penghargaan itu mereka terima di London.
Popularitas Led Zepp memang luar biasa, sehingga setiap pergelarannya dijubeli oleh puluhan ribu penonton. Karcis yang mereka lego pun ludes cuma dalam hitungan jam. Seperti pada 8 Januari 1975, 60 ribu tiket untuk tiga konsernya terjual habis dalam waktu empat jam. Dan 51 ribu tiket untuk tiga konsernya di Inggris habis terlego cuma dua jam. Bahkan Led Zepp sempat juga memecahkan rekor pengunjung hingga 76 ribu orang saat konsernya digelar di Michigan.
Pada 12 Mei 1973, The Financial Times melaporkan, sebuah konser yang digelar grup ini di Amerika meraup keuntungan sebesar 309 ribu dolar AS. Ini merupakan rekor box office baru, sampai-sampai mengalahkan konser The Beatles. Maka tak mengherankan bila pada 12 Mei 1977, Led Zepp menerima penghargaan Outstanding Contribution To British Music - penghargaan bagi grup musik yang dianggap telah memberikan kontribusi berharga bagi dunia musik - di Inggris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar